Minggu, 29 September 2013

Tugas sosialisasi


Minggu, 29/09/2013 13:28 WIB

Tanam Kedelai di Bantul, Megawati Kritik Harga Pangan dan Daging.

Bantul - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang menanam kedelai di Bantul.


Penanaman kedelai ini sebagai wujud pencanangan program kedaulatan pangan untuk kemandirian bangsa. Penanaman kedelai dilakukan di Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek, Bantul yang merupakan salah satu lumbung pangan di wilayah itu.



Di hadapan kader partai dan warga Bantul, Megawati dalam pidatonya menyatakan keprihatinannya mengenai pengelolaan pertanian. Meski Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan hasil pertanian namun kenyataannya masih banyak yang impor dari berbagai negara.



"Sebagai negara berdaulat, 32 tahun yang akan datang kita nanti berusia satu abad tapi Indonesia masih jalan di tempat," kata Megawati.



Menurut dia, beras misalnya masih impor dari beberapa negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, India. Demikian pula dengan kedelai juga harus impor dari negara lain.



"Gandum, kita bukan penanam gandum, tapi kita sudah dicekoki oleh roti sehingga harus impor sebesar 6,3 juta ton gandum senilai 2,3 juta USD di antaranya dari Australia," katanya.



Dalam pidato tersebut sesekali Megawati menggunakan Bahasa Indonesia campur Bahasa Jawa yang masih dikuasainya. Bahasa Jawa itu digunakan saat bertanya kepada para petani dan warga yang ikut hadir dalam acara tersebut.
"Daging sapi neng kene regane piro?" tanya Megawati.


"Murah po larang?" tanya Mega sekali lagi.



"Larang (mahal), satus ewu (seratus ribu-red)," jawab warga serempak. 



Wakil Ketua DPD PDIP DIY Eko Suwanto menuturkan penanaman kedelai di Bantul di atas lahan sekitar 700 hektar itu merupakan komitmen partai dalam mewujudkan kedaulatan pangan dalam upaya mengatasi krisis menuju kemandirian bangsa Indonesia.



"Kebijakan pemerintah yang membebaskan masuknya kedelai impor dan tidak mendukung produksi petani Indonesia merupakan kebijakan yang salah. Petani harus dilindungi dan diberdayakan," katanya.



Turut hadir dalam acara itu di antaranya Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo, Ketua DPD PDIP DIY, Idham Samawi, Bupati Bantul Sri Suryawidati, Wakil Bupati Sleman Yuni Satya Rahayu dan lain-lain.

Sumber: Detik.com



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Saya ingin menanggapi wacana diatas, setelah saya amati ada pro dan kontra yang terjadi antara masyarakat dan pejabat negeri ini. Pada wacana diatas dikatakan pada pidato Mantan Presiden RI Ke-4 sekaligus menjabat Ketua Umum DPP PDIP beserta jajaran nya melakukan penanaman kedelai sebagai wujud perencanangan pembangunan kemandirian bangsa.

Hal yang mereka lakukan sebagai orang yang sedang memimpin bangsa ini patut untuk di contoh karena mereka memperhatikan kemakmuran bangsa dan negara. Kita telah mengetahui Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan kekayaan alam nya yang melimpah tetapi masih saja mengimpor dari berbagai negara.

Seharusnya Pemerintah harus serius untuk menanggapi masalah ini. Mereka harus memperhatikan para petani disetiap daerah di Indonesia karena dari mereka lah sumber pangan negara ini di hasilkan. Pemerintah harus mensuplai dana dari anggaran Negara yang ada untuk membeli berbagai keperluan yang dibutuhkan para petani. Jika semua itu terlaksana dengan baik maka hasil dari pertanian juga pasti akan bagus. Terlihat kenyataan yang sekarang keadaan negara ini kerja sama antara Pemerintah dan petani belum bisa terlaksana karena banyak nya tangan-tangan rakus dan serakah yang ingin mendapatkan uang yang bukan hak mereka.

Di dalam wacana diatas terlihat sekitar 700 hektar ditanami bibit kedelai atas komitmen partai bukan atas kesadaran untuk kepentingan bangsa. Ini sama saja sebagian taktik dari promosi partai mereka yang sekarang akan mendekati Pemilihan Presiden tahun 2014. Jika ada  pemimpin bangsa yang benar-benar tulus bekerja demi bangsa dan negara pasti Negara ini akan terus maju. Tetapi sangat disayangkan, kenyataan nya belum bisa dilihat yang seperti ituhttps://apriyandi1.blogspot.com/b/post-preview?token=j1n4a0EBAAA.D_n6xbOD8-SiNBglj8TKzw.CdPZu3v40ys6LDkiXT2Q4g&postId=512876718581203009&type=POSTKritik Harga Pangan dan Daging.tugassosialisi

Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2954iASzP

welcome