Selasa, 23 Desember 2014

Ceritakan Bagaimana Cara Anda dalam Mempengaruhi Orang Lain Untuk Membuat Suatu Keputusan yang Menurut Anda adalah yang Terbaik

Dimulai dari diri sendiri untuk meyakini orang lain, misalnya kita ingin merubah diri orang lain untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi pada diri kita sendiri mempunyai sikap yang buruk belum jauh lebih baik dari orang tersebut. Maka hal tersebut mustahil dilakukan. Maka teladan adalah cara atau tindakan yang ampuh untuk mempengaruhi orang lain. Bagaimana orang lain mau percaya pada kita sementara kita belum bisa memberi rasa kepercayaan pada orang lain. Orang lain malah justru berpikir lebih pintar dari kita. Maka dari itu kita harus cerdas dalam bertindak dan berucap agar orang lain mau mengikuti kita.

Cara yang lain menggunakan meyakinkan orang lain dengan argumen yang logis dan rasional. Misalnya, teman anda sedang bingung untuk mengambil suatu pilihan atau tindakan maka anda sendiri bisa membantu nya dengan pendapat yang tidak membuat nya bingung. Contoh nya sederhana nya anda memberi solusi pada teman anda yang bingung menentukan memilih suatu universitas.

Dengan berkata manis didepan orang akan kita pengaruhi, cara ini bisa berpengaruh untuk orang lain.

Orang yang berpengalaman dalam suatu hal akan mudah untuk mempengaruhi seseorang karena orang lain akan percaya pada orang tersebut. Biasanya orang lain percaya karena orang yang berpengalaman sudah pernah melakukan nya.



PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK

HAL- HAL YANG MENIMBULKAN KONFLIK

Sumber Konflik
Penyebab terjadinya konflik dikelompokkan dalam dua kategori besar:

Karakteristik Individual
Nilai sikap dan Kepercayaan (Values, Attitude, and Baliefs) atau Perasaan kita tentang apa yang benar dan apa yang salah, untuk bertindak positif maupun negatif terhadap suatu kejadian, dapat dengan mudah menjadi sumber terjadinya konflik.

Kebutuhan dan Kepribadian (Needs and Personality)
Konflik muncul karena adanya perbedaan yang sangat besar antara kebutuhan dan
kepribadian setiap orang, yang bahkan dapat berlanjut kepada perseteruan antar pribadi. Sering muncul kasus di mana orang-orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan dan prestasi yang tinggi cenderung untuk tidak begitu suka bekerjasama dengan orang lain.

Perbedaan Persepsi (Perseptual Differences)
Persepsi dan penilaian dapat menjadi penyebab terjadinya konflik. Misalnya saja, jika kita menganggap seseorang sebagai ancaman, kita dapat berubah menjadi defensif terhadap orang tersebut.

 Faktor Situasi
Kesempatan dan Kebutuhan Barinteraksi (Opportunity and Need to Interact)
Kemungkinan terjadinya konflik akan sangat kecil jika orang-orang terpisah secara fisik dan jarang berinteraksi. Sejalan dengan meningkatnya assosiasi di antara pihak-pihak yang terlibat, semakin mengikat pula terjadinya konflik. Dalam bentuk interaksi yang aktif dan kompleks seperti pengambilan keputusan bersama (joint decision-making), potensi terjadinya konflik bahkan semakin meningkat. Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain (Dependency of One Party to Another) Dalam kasus seperti ini, jika satu pihak gagal melaksanakan tugasnya, pihak yang lain juga terkena akibatnya, sehingga konflik lebih sering muncul.

Perbedaan Status (Status Differences)
Apabila seseorang bertindak dalam cara-cara yang ”arogan” dengan statusnya, konflik dapat muncul. Sebagai contoh, dalam pengambilan keputusan, pihak yang berada dalam level atas organisasi merasa tidak perlu meminta pendapat para anggota tim yang ada.
Berikut ini adalah penyebab-penyebab konflik dalam organisasi :

  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
            Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

 
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan  sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
            Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
            Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kepentingan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
            Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.







Assalamualaikum warrahmatullahi wb,
Saya akan mengomentari artikel diatas mengenai hal yang menimbulkan konflik organsasional. Faktor penyebab konflik datang dari berbagai hal mulai dari diri sendiri, lingkungan, dan orang lain. Pada intinya masalah lah yang menimbulkan konflik, mau itu masalah kecil atau besar. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa bisa terlibat konflik. Konflik sendiri bisa memicu perkelahian, pemukulan, pengeroyokan sampai pembunuhan. Banyak kasus di Indonesia di berbagai wilayah konflik muncul  bahkan setiap waktu nya. Kasus-kasus konflik beragam. Seseorang yang kehilangan akal sehat nya akibat masalah rela melakukan apa saja . Orang-orang konyol seperti itu yang bertindak bodoh, tanpa berpikir panjang, hadapi lah setiap masalah dengan berpikir panjang dan cerdas, jangan termakan amarah yang justru merugikan. Masalah mu adalah tanggung jawabmu. Menjadi manusia yang bertanggung jawab. Konflik hanya tindakan bodoh yang dilakukan seseorang ketika tidak menemui titik temu, selesaikan dengan cara baik atas masalah yang ada. Sekian Terima Kasih....

Sumber


KONFLIK ORGANISASIONAL & JENIS-JENIS NYA

Konflik organisasi

Berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.


Jenis-jenis  konflik 

Jenis Konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitukonflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok,konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.

Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
 Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang diinginkan.Hal-hal di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya seringkali menimbulkan konflik. Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan. Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu:
Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.


Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Konflik Antar Individu-Individu dan Kelompok-Kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.

Konflik Antara Kelompok Dalam Organisasi yang Sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.

Konflik Antara Organisasi
contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.


Assalamualaikum warrahmatullahi wb,
Saya akan menambahkan sedikit dari artikel diatas mengenai konflik organisasional.
Konflik muncul bisa kapan saja, dimana saja, dan mengenai hal apa saja. Konflik muncul dari suatu hal kecil sampai yang besar. Semua orang didalam berorganisasi pasti akan mendapatkan masalah sehingga muncul nya konflik. Sepandai-pandainya seseorang ia juga pasti akan menemui masalah. Seseorang dalam berorganisasi harus menjadi orang yang cerdas, karena sebagai pelindung bagi diri nya sendiri. Konflik akan membawa kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Banyak orang menjadi pusing atau stress akibat dari terlalu lama menghadapi masalah yang tak kunjung selesai. Kebanyakan konflik dalam organisasi muncul karena perbedaan pendapat, hal-hal sepele sehingga konflik antar anggota banyak terjadi. Jadi lah pribadi yang cerdas untuk menghadapi masalah karena konflik itu menghasilkan sesuatu yang negatif bukan yang positifnya. Semua orang tidak mengharapkan akan terjadinya konflik tetapi didalam kehidupan tidak mungkin akan lancar-lancar saja, apabila kita sedang berkonflik dengan orang lain pergunakan pikiran yang dewasa, rasa tanggung jawab dan selesaikan sampai tuntas. Karena dari yang kecil bisa menjadi besar, juga yang besar malah bisa menjadi sangat rumit. Sekian Terima kasih.......


Sumber


Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2954iASzP

welcome