Senin, 30 Maret 2015

INFLASI 3 TAHUN TERAKHIR DAN PERBANDINGAN HARGA SAHAM BANK

Saham merupakan salah satu instrument investasi yang banyak dipilih investor. Renny Wijaya (2013) mendefinisikan saham sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena mampu memberikan return yang menarik. 

Supaya investasi dalam bentuk saham tersebut aman dan menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal, maka investor perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian (return) saham (Hadi & Azmi, 2005).4 Nilai tukar rupiah sangat berfluktuasi. Pada pertengahan 2008 akibat krisis subprime mortage, nilai tukar rupiah melemah hingga pertengahan 2009. Pada November 2008 nilai tukar rupiah mencapai Rp 11.711,- per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali stabil pada pertengahan 2009 sampai dengan pertengahan 2012. (Renny Wijaya, 2013) Pada 2008, inflasi meningkat menjadi 11,06% seiring dengan menurunnya IHSG. Inflasi kemudian turun pada 2009 menjadi 2,78% dari tahun sebelumnya dan kembali naik pada 2010 menjadi 6,96%. 
Kenaikan inflasi pada 2008 mendorong Bank Indonesia untuk meningkatkan BI rate untuk mengendalikan inflasi. Meningkatnya inflasi pada pertengahan 2008 turut menaikkan BI rate hingga 9,5%. Pada tahun 2009 hingga 2011, inflasi cenderung turun sehingga BI rate stabil antara 6,5-6,75%. (www.yahoofinance.com) Dalam beberapa tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia cenderung meningkat. Mulai dari 451,64 pada Januari 2002 hingga 3821,99 pada Desember 2011. Adanya krisis subrime mortage yang terjadi di Amerika Serikat pada pertengahan 2008 serta krisis Eropa akibat gagal bayar Yunani pada 2011 sempat membuat IHSG mengalami penurunan meski kondisi perbankan relatif kuat, utang yang relatif kecil (26,6% dari GDP),serta pertumbuhan ekonomi diatas 6%. (Astrid Angelina, 2011)5 Jumlah uang beredar semakin banyak setiap tahunnya. Pada September 2008, jumlah uang beredar sebesar 1778,139 triliun rupiah, IHSG berada pada posisi Rp 1832,51. Pada bulan berikutnya, jumlah uang beredar sebesar 1812,490 triliun rupiah dan IHSG berada pada posisi Rp 1256,7. Kenaikan jumlah uang beredar juga terkait dengan meningkatnya BI rate yang mencapai 9,5%. (Renny Wijaya, 2013) Tabel 1 Daftar Nilai IHSG, BI rate,
Tingkat Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar, Jumlah Uang Beredar Dalam Arti Luas (M2), dan Harga Saham Bank Mandiri Pada Tahun 2009, 2010, dan 2011 No Keterangan 2009 2010 2011 1 Harga Saham Gabungan (IHSG) Rp 2.534,356 Rp 3.703,51 Rp 3.821,99 2 BI rate 6,50% 6,50% 6% 3 Nilai Kurs Rp 9.447/9353 Rp 9.036/8946 Rp9.113/9.023 4 Inflasi 2,78% 6,96% 3,79% 5 M2 (miliar) Rp 2.141.383,70 Rp 2.471.205,79 Rp 2.877.220 6 Saham Bank Mandiri Rp 4.489,8 Rp 6.324,21 Rp 6.665,77 . Dari data pada tabel diatas terlihat nilai BI rate pada tahun 2009 sebesar 6,50 %, kemudian tidak berubah pada tahun 2010 sebesar 6,50% dan kembali 6 menurun menjadi 6% pada tahun 2011. Perubahan nilai BI Rate juga diikuti dengan perubahan harga saham gabungan (IHSG) yang pada tahun 2009 ditutup sebesar 2.534,356. 

Namun, pada tahun 2010 IHSG mengalami peningkatan menjadi sebesar 3.703,51. Pada tahun 2011, IHSG kembali mengalami kenaikan menjadi sebesar 3.821,99. Perubahan IHSG tidak hanya disebabkan oleh perubahan nilai BI rate tetapi juga disebabkan oleh perubahan nilai kurs. Hal tersebut dapat terlihat pada tabel diatas, IHSG cenderung mengalami peningkatan pada tahun 2010 akibat tingginya nilai kurs yaitu IHSG sebesar 3.703,51 pada saat nilai kurs sebesar 9.036/8946. Variabel yang cenderung meningkat di tiap tahunnya adalah jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) dan tingkat inflasi. Di tahun 2009 M2 tumbuh sebesar 12,95% dan di tahun 2010 kembali meningkat pertumbuhannya sebesar 15,40%. Untuk tingkat inflasi sendiri, meski naik dari tahun 2009 ke tahun 2010 yaitu masing-masing sebesar 2,78% dan 6,96%, namun pada tahun 2011 kembali mengalami penurunan sebesar 3,79%. Dalam membeli saham, investor harus selalu mempertimbangkan risiko. Apabila investor mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula.

​​BI Rate
(Berdasarkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur)




Tanggal
BI Rate
Siaran Pers
17 Maret 2015
7.50 %
17 Februari 2015
7.50 %
15 Januari 2015
7.75 %
11 Desember 2014
7.75 %
18 Nopember 2014
7.75 %
13 Nopember 2014
7.50 %
7 Oktober 2014
7.50 %
11 September 2014
7.50 %
14 Agustus 2014
7.50 %
10 Juli 2014
7.50 %
12 Juni 2014
7.50 %
8 Mei 2014
7.50 %
8 April 2014
7.50 %
13 Maret 2014
7.50 %
13 Februari 2014
7.50 %
9 Januari 2014
7.50 %
12 Desember 2013
7.50 %
12 Nopember 2013
7.50 %
8 Oktober 2013
7.25 %
12 September 2013
7.25 %
29 Agustus 2013
7.00 %
15 Agustus 2013
6.50 %
11 Juli 2013
6.50 %
13 Juni 2013
6.00 %
14 Mei 2013
5.75 %
11 April 2013
5.75 %
7 Maret 2013
5.75 %
12 Februari 2013
5.75 %
10 Januari 2013
5.75 %
11 Desember 2012
5.75 %
8 Nopember 2012
5.75 %
11 Oktober 2012
5.75 %
13 September 2012
5.75 %
9 Agustus 2012
5.75 %
12 Juli 2012
5.75 %
12 Juni 2012
5.75 %
10 Mei 2012
5.75 %
12 April 2012
5.75 %
8 Maret 2012
5.75 %
9 Februari 2012
5.75 %
12 Januari 2012
6.00 %
8 Desember 2011
6.00 %
10 Nopember 2011
6.00 %
11 Oktober 2011
6.50 %
8 September 2011
6.75 %
9 Agustus 2011
6.75 %
12 Juli 2011
6.75 %
9 Juni 2011
6.75 %
12 Mei 2011
6.75 %
12 April 2011
6.75 %
4 Maret 2011
6.75 %
4 Februari 2011
6.75 %
5 Januari 2011
6.50 %
3 Desember 2010
6.50 %
4 Nopember 2010
6.50 %
5 Oktober 2010
6.50 %
3 September 2010
6.50 %
4 Agustus 2010
6.50 %
5 Juli 2010
6.50 %
3 Juni 2010
6.50 %
5 Mei 2010
6.50 %
6 April 2010
6.50 %
4 Maret 2010
6.50 %
4 Februari 2010
6.50 %
6 Januari 2010
6.50 %
3 Desember 2009
6.50 %
4 Nopember 2009
6.50 %
5 Oktober 2009
6.50 %
3 September 2009
6.50 %
5 Agustus 2009
6.50 %
3 Juli 2009
6.75 %
3 Juni 2009
7.00 %
5 Mei 2009
7.25 %
3 April 2009
7.50 %
4 Maret 2009
7.75 %
4 Februari 2009
8.25 %
7 Januari 2009
8.75 %
4 Desember 2008
9.25 %
6 Nopember 2008
9.50 %
7 Oktober 2008
9.50 %
4 September 2008
9.25 %
5 Agustus 2008
9.00 %
3 Juli 2008
8.75 %
5 Juni 2008
8.50 %
6 Mei 2008
8.25 %
3 April 2008
8.00 %
6 Maret 2008
8.00 %
6 Februari 2008
8.00 %
8 Januari 2008
8.00 %
6 Desember 2007
8.00 %
6 Nopember 2007
8.25 %
8 Oktober 2007
8.25 %
6 September 2007
8.25 %
7 Agustus 2007
8.25 %
5 Juli 2007
8.25 %
7 Juni 2007
8.50 %
8 Mei 2007
8.75 %
5 April 2007
9.00 %
6 Maret 2007
9.00 %
6 Februari 2007
9.25 %
4 Januari 2007
9.50 %
7 Desember 2006
9.75 %
7 Nopember 2006
10.25 %
5 Oktober 2006
10.75 %
5 September 2006
11.25 %
8 Agustus 2006
11.75 %
6 Juli 2006
12.25 %
6 Juni 2006
12.50 %
9 Mei 2006
12.50 %
5 April 2006
12.75 %
7 Maret 2006
12.75 %
7 Februari 2006
12.75 %
9 Januari 2006
12.75 %
6 Desember 2005
12.75 %
1 Nopember 2005
12.25 %
4 Oktober 2005
11.00 %
6 September 2005
10.00 %
9 Agustus 2005
8.75 %
5 Juli 2005
8.50 %


                                    
TABEL DATA INFLASI BANK MANDIRI

NO
KETERANGAN
2009
2010
2011
1
HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)
Rp 2.534,356
Rp 3.703,51
Rp 3.821,99
2
BI rate
6,50%
6,50%
6%
3
NILAI KURS
Rp.9.447/9353
Rp.9.036/8946
Rp9.113/9.023
4
INFLASI
2,78%
6,96%
3,79%
5
M2(miliar)
Rp 2.141.383,70
Rp 2.471.205,79
Rp 2.877.220
6
Saham Bank Mandiri
Rp 4.489,8
Rp 6.324,21
Rp 6.665,77


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2954iASzP

welcome