Senin, 18 November 2013

TUGAS SOSIALISASI

Senin, 18/11/2013 01:00 WIB

Siapa Bilang Bayar Pajak Susah?

Advertorial - detikNews
Jakarta - Kemajuan teknologi telah membuat semua pekerjaan dapat lebih mudah diselesaikan. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak pun tak ketinggalan, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada Wajib Pajak. Banyak inovasi yang telah dilakukan oleh Ditjen Pajak untuk mempermudah masyarakat berpartisipasi membangun negeri. Penyediaan informasi perpajakan melalui situswww.pajak.go.id, layanan call centre dan pengaduan melalui Kring Pajak 500200, fasilitas pembuatan Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik (eSPT) dan fasilitas pelaporan pembayaran elektronik melalui billing system (Surat Setoran Elektronik, sse.pajak.go.id) merupakan beberapa contoh pemanfaatan teknologi yang telah dilakukan oleh Ditjen Pajak untuk melayani Wajib Pajak. Yang terbaru adalah pelaporan SPT elektronik melalui e-Filing dan pembayaran pajak lewat mesin ATM.

Layanan e-Filing merupakan layanan yang memungkinkan Wajib Pajak untuk melaporkan SPT Tahunan secara elektronik lewat internet. Layanan sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2011 dan terus dikembangkan dan disempurnakan. Saat ini, sudah tersedia dua jenis layanan penyampaian SPT melalui e-filing, yaitu : layanan e-filing melalui website Ditjen Pajak (www.pajak.go.id) bagi Wajib Pajak Orang Pribadi pengguna formulir SPT Tahunan PPh form 1770 S dan 1770 SS dan layanan e-Filing melalui perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider-ASP) yang ditunjuk oleh Ditjen Pajak bagi seluruh Wajib Pajak, yaitu : www.pajakku.com, www.laporpajak.com, www.layananpajak.com dan www.spt.co.id.

Untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut, Wajib Pajak terlebih dahulu harus mempunyai Electronic Filing Identification Number (e-Fin) dan memperoleh sertifikat (digital certificate) dari Ditjen Pajak. E-Fin adalah nomor identitas yang diberikan kepada Wajib Pajak dalam rangka penyampaian laporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) secara elektronik dan dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat. Setelah mempunyai e-Fin, maka Wajib Pajak harus mendaftarkan diri melalui website Ditjen Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi pengguna formulir 1770 S dan 1770 SS atau melalui website penyedia jasa aplikasi yang telah ditunjuk Ditjen Pajak bagi seluruh Wajib Pajak.

Inovasi lain yang dilakukan oleh Ditjen Pajak adalah fasilitas pembayaran pajak melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Fasilitas ini diberikan untuk para Wajib Pajak yang mempunyai omset dibawah Rp4,8 Milyar dan berkewajiban untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) Final sebesar 1 persen dari omset sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013. Wajib Pajak yang telah membayar lewat ATM, tidak perlu lagi melaporkan pembayaran pajaknya (SPT Masa PPh) tersebut ke KPP, karena bukti pembayaran yang diterbitkan mesin ATM tersebut berfungsi juga sebagai sarana pelaporan. Meski demikian, Wajib Pajak tetap harus memenuhi kewajibannya dalam pelaporan SPT Tahunan PPh.

Saat ini bank yang telah bekerjasama dengan Ditjen Pajak untuk menyediakan fasilitas ini adalah Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tidak menutup kemungkinan, di kemudian hari ATM dari Bank lain juga dapat digunakan sebagai saranapembayaran dan pelaporan pajak, seperti halnya ATM keempat bank tersebut.

Berbagai layanan yang disediakan Ditjen Pajak Pajak terus dikembangkan dan disempurnakan. Semua upaya tersebut hanya mempunyai satu tujuan, memberikan kemudahan kepada para pembayar pajak. Siapa bilang bayar pajak susah?
Saya setuju dengan adanya teknologi yang semakin berkembang seperti sekarang ini, kemajuan teknologi yang didukung untuk kepentingan bersama saya rasa bagus karena dengan begitu semua masyarakat dapat merasakan kemudahan untuk akses dalam membayar pajak. Pajak merupakan hal yang sangat penting untuk pembangunan bersama. Tetapi perlu di ingat dilain sisi jangan sampai terulang kembali hal-hal yang tidak patut dicontoh seperti halnya kkorupsi memakan uang rakkyat untuk kepentingan sendiri... 

Sabtu, 09 November 2013

TUGAS SOSIALISASI


Minggu, 10/11/2013 10:54 WIB

Peringati Hari Pahlawan, Pemuda Yogya Menyapu Trotoar

Edzan Raharjo - detikNews
Bagi-bagi bendera
Yogyakarta - Perjuangan pemuda dalam meneruskan cita-cita para pahlawan sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara. Pemuda dan masyarakat pada umumnya harus menjadi pahlawan-pahlawan di masa kini dengan menunjukkan nasionalismenya.

Memperingati Hari Pahlawan 10 November, puluhan pemuda-pemudi Yogyakarta dari berbagai komunitas menggelar aksi simpatik. Mereka menyapu trotoar dengan sapu lidi sebagai simbol gotong royong para pemuda, menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan membagi-bagikan seribu bendera Merah Putih kepada warga, di kawasan Titik Nol Kilometer di pusat Kota Yogyakarta, Minggu (10/11/2013).

Setelah itu, para pemuda ini melanjutkan aksinya ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta untuk tabur bunga dan mendoakan arwah para pahlawan. Dalam aksi ini, sebagian anak-anak muda mengenakan pakaian adat simbol untuk melestarikan budaya bangsa. Mereka juga membawa beberapa poster antara lain bertuliskan, "Terimakasih Pahlawan Indonesia," "Mari Teruskan Perjuangan Bangsa," "Teruskan Perjuangan Pahlawan," dan lain-lain.

Koordinator lapangan Cahyo Sulistyo mengatakan, kegiatan para pemuda dari berbagai komunitas ini sebagai ajang untuk menyolidkan persatuan di kalangan anak-anak muda, agar tidak ada perpecahan dan apresiasi untuk anak-anak muda yang terus menjaga nasionalisme dan memberikan pengaruh positif kepada masyarakat.

"Salah satu perjuangan saat ini, adalah berjuang melawan korupsi, koruptor, berjuang mempertahankan keistimewaan yang dimiliki Indonesia, mempertahankan seni dan budaya Indonesia dan lain-lain,"kata Cahyo di sela-sela aksi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Dalam aksi ini, mereka menyatakan siap mendedikasikan jiwa mudanya untuk bangsa dan negara dan mempertahankan nasionalisme dengan menjadi pahlawan dalam berbagai makna.
Assalamualaikum Wr.Wb
Saya setuju dengan aksi yang dilakukan oleh para pemuda di Yogyakarta bernilai positif untuk membangun rasa nasionalisme sehingga kebersamaan itu tidak hilang ditengah masyarakat. Banyak hal sebenarnya yang bisa dilakukan oleh para pemuda seperti saya dan yang lainnya untuk mengisi dan memperingati hari pahlawan yang jatuh pada hari ini. 
Jangan sampai kita melupakan sejarah bangsa ini yang begitu hebatnya para pahlwan kita yaitu manusia-manusia yang rela berkorban mempertahankan serta membela demi satu kata "MERDEKA". Jadi kita sepatutnya harus menghargai perjuangan mereka jangan sampai menyia-yiakan perjuangan mereka. Mari satukan tekad, genggam rasa kebersamaan jangan merasa beda jadilah satu, satu bangsa yang besar. Bangsa yang bisa menjadi contoh untuk DUNIA. SELAMAT HARI PAHLAWAN INDONESIAKU!


Senin, 04 November 2013

Senin, 04/11/2013 01:00 WIB

Bangga Itu Muda, Berpenghasilan dan Bayar Pajak

Advertorial - detikNews
Jakarta - Peringatan Hari Sumpah Pemuda baru saja berlalu. Terngiang kembali ucapan Bung Karno disuatu kesempatan, "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Ya, demikian penting peran pemuda dalam membentuk dunia. Sejarah kita pun telah membuktikannya.

Peristiwa Kongres Pemuda II, tanggal 28 Oktober 1928, yang dihadiri oleh perwakilan pemuda dari seluruh Indonesia, telah mengubah cara bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajah. Dari perjuangan yang hanya dilakukan oleh masing-masing daerah secara sendiri-sendiri dan hanya bertujuan membebaskan daerahnya sendiri,

Kongres Pemuda II telah menelurkan sebuah semangat baru bagi Bangsa Indonesia, yaitu bersama-sama memperjuangkan satu tanah tumpah darah, satu bangsa dan disatukan oleh satu bahasa, Indonesia. Ikrar itu tertuang dalam Sumpah Pemuda. Terucapnya janji tersebut memberikan dampak bagi Bangsa Indonesia secara keseluruhan, perjuangan merebut kemerdekaan tidak lagi terkotak-kotak per daerah maupun per suku. Mereka disatukan dengan visi yang lebih besar, yaitu memerdekakan dan mensejahterakan Indonesia yang satu.

Bukti lain adalah peristiwa penculikan Bung karno ke Rengasdengklok. Para pemudalah yang menculik Soekarno dan Hatta dan kemudian memaksa mereka berdua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Entah apa jadinya, seandainya para pemuda tidak bergerak dan bersikap menunggu janji pemberian kemerdekaan dari Jepang. Sekali lagi, pemuda memperlihatkan perannya.

Setelah Indonesia merdeka, yang perlu kita lakukan sekarang adalah melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa untuk mensejahterakan Indonesia. Sekali lagi peran serta pemuda, yang selalu terjaga nasionalismenya,diharapkan di sini.

Peran serta yang dapat dilakukan generasi muda penerus bangsa dapat berupa sumbangsih berupa tenaga maupun dana. Sumbangsih berupa tenaga seringkali mempunyai beberapa kendala, seperti keterbatasan waktu dan tenaga. Bentuk sumbangsih nyata yang dapat dilakukan oleh pemuda dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa mengenal perbedaan suku, agama dan golongan adalah pajak.

Manfaat pajak tidak hanya dapat dirasakan oleh mereka yang membayar pajak saja, tapi juga oleh mereka yang karena keterbatasannya tidak dapat membayar pajak. Contohnya jalan raya, siapa saja dapat melintas di atasnya. Mereka yang bayar pajak ataupun tidak bayar pajak dapat memanfaatkannya.

Melihat manfaat pajak yang demikian, layaklah para pembayar pajak merasa bangga akan kontribusinya. Terlebih Anda, para pemuda yang sudah berpenghasilan dan membayar pajak. Pantaslah bila kemudian ada jargon “Bangga itu: muda, berpenghasilan dan bayar pajak”.
sumber: http://news.detik.com/read/2013/11/04/010002/2402051/727/bangga-itu-muda-berpenghasilan-dan-bayar-pajak?9922022
Assalamualaikum Wr.Wb
Menurut saya, artikel tersebut dapat menjadi instropspeksi untuk diri sendiri dimana bagi setiap warga negara yang baik taat akan membayar pajak, hal ini bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bagi negara.Dengan membayar pajak berarti kita ikut serta dalam pembangunan negara. Tetapi hali ini sangat dimanfaatkan oleh para pejabat negara yang sengaja ingin mengkorup uang rakyat, akibatnya masih banyak kemiskinan di Indonesia. Masih banyak warga ini yang nasib hidupnya belum jelas. Hidup dalam kemiskinan adalah suatu penderitaan bagi mereka jadi untuk itulah. AYO KITA MEMBAYAR PAJAK! dengan membayar pajak mungkin bisa mengurangi sedikit beban bagi negara ini.
Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2954iASzP

welcome